Kamis, 23 Desember 2010
Dipertemukan Lagu (keluaran 12:36)
Sabtu itu Pak Ade ada dirumah. Kebetulan anaknya pun libur, sedang istrinya ikut kebaktian kaum wanita. Tiba-tiba seorang ibu mengetuk pintu rumahnya. "Permisi, saya mau menjual baju," katanya sambil menyodorkan baju bekas. Pak Ade tahu bahwa maksud ibu ini mau minta bantuan. "Maaf, kami tidak punya uang," katanya. Ibu ini pun diam lalu pergi. Tetapi, setelah 5 menit berlalu, hati Pak Ade menjadi gelisah. "Mengapa saya seperti itu ya? Jangan-jangan Tuhan yang menyuruh dia ke sini," katanya dalam hati. Tuhan,kemana dia ya? Pertemukan saya sekali lagi dengannya, Tuhan," lanjutnya. Sementara masih gelisah, dia tetap menemani anaknya bermain game. Seperempat jam berlalu, Pak Ade menjemput istrinya di sebuah pertigaan jalan. Sambil tetap duduk di atas motornya dia serius menunggu istrinya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara seorang ibu," Permisi pak, saya mau jual baju ini." Betapa terkejutnya dia, karena ternyata itu adalah ibu yang tadi. Pak Ade pun bertanya dalam hati,"Darimana ibu ini. Tadi dicari-cari tidak ada. Sekarang sudah ada di depan saya lagi." Lalu, pak Ade merogoh kantongnya dan mengambil uang yang ada, kemudian memberikannya kepada ibu itu. "Ini, ibu ambil saja, bawa saja bajunya," katanya sambil memberikan uang tersebut. Pak Ade masih heran, tetapi anehnya hatinya diliputi sukacita. "Biarlah saya tidak tahu apa artinya ini, tetapi yang jelas Tuhan menjawab dia saya tadi dan saya menjadi bersukacita,"katanya.
Apa yang dialami oleh Pak Ade, dimana tiba-tiba dia bermurah hati, itu juga pernah dialami oleh orang mesir. Saat itu orang Mesir dikenal sangat kejam kepada orang Israel. Firman Tuhan berbunyi," Lalu sengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan yang berat, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu." (Kel 1:13-14). Tetapi ketika bangsa Israel hendak keluar dari Mesir, orang Mesir menjadi murah hati dan memberikan apa yang diminta oleh bangsa Israel. Ini bukan pekerjaan manusia, ini bukan keinginan daging, bukan juga pekerjaan Iblis. Ini adalah pekerjaan Tuhan. Tuhanlah yang membuat orang Mesir bermurah hati kepada bangsa
Israel. Sebagaimana Pak Ade tidak bisa menolak kemurahan hati yang diberikan Tuhan, demikian juga orang mesir. Ini menunjukan bahwa Tuhan itu maha kuasa, sampai hati manusia pun tidak sanggup menolak kehendakNya.
Di tengah jaman yang sudah dipenuhi keegoisan ini, murah hati menjadi barang langka. Oleh sebab itu, ketika hati kita penuh kemurahan, hendaklah kita segera mewujudkannya. Sebab, siapa tahu dengan kemurahan hati yang kita wujudnyatakan itu, orang lain akan bersedia mengenal kekristenan, secara khusus mengenal Yesus. Dan ini merupaka peluang untuk membawa jiwa bagi Tuhan.
*dikutip dari renungan Mana Sorgawi