Jumat, 31 Desember 2010

Sabtu 1 Januari 2011: Menyeberang bersama Tuhan

Sabtu, 1 Januari 2011
Menyeberang bersama Tuhan (Ulangan 31:1-8)



Zebra cross awalnya berwarna biru-kuning, diperkenalkan 1949 di Inggris. Tujuannya untuk membantu orang menyeberang jalan. Namun kecelekaan tetaplah tinggi, di beberapa negara zebra cross yang berada di depan sekolah ada penjaganya. Mereka disebut School Patrol atau Lollipop Men (karena biasanya membawa papan berbentuk permen loli), tugasnya menyeberangkan anak-anak sekolah sampai di seberang jalan.

Empat puluh tahun berlalu sejak Israel meninggalkan Mesir, berkelana di padang gurun menuju tanah perjanjian, Saat tujuan sudah di depan mata, kegentaran melanda hati mereka. Dapat dipahami mereka akan memasuki suatu kehidupan baru setelah sebelumnya banyak rintangan. Lagipula Musa ternyata tidak ikut serta menyeberang ke tanah perjanjian, Namun, Musa tahu kegelisahan mereka, ia membangkitkan semangat mereka dengan mengingatkan bahwa Tuhan akan menyeberang di depan mereka (ayat 3).

Memasuki tahun yang baru wajar jika ada kegentaran, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok lusa. Apakah langit cerah atau hujan mengguyur? Satu hal yang pasti kita akan menyeberang ke tahun yang baru bersama Tuhan yang berjalan di depan kita. Tantangan pasti akan ada, tetapi seperti kata Musa, "Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau, janganlah takut dan janganlah patah hati". (ayat 8)

Selamat tahun baru 2011. Kiranya kasih Kristus selalu menyertai kita dalam menyambut tahun yang baru. God bless us all.

*dikutip dari [Ayub Yahya]--[www.renunganharian.net].

Kamis, 30 Desember 2010

Filosofi di sepanjang Tahun (Ayub 1:12-22)

Jumat, 31 Desember 2010
Filosofi di sepanjang Tahun (Ayub 1:12-22)



Untuk dapat menjalani hidup yang berat dengan langkah yang ringan, ibuku memegang filosofi, "kalau uang habis tidak menjadi masalah, rejeki yang baru akan datang; kumis yang telah dicukur habis, pasti tumbuh kembali!"

Seorang pria keluar dari rumahnya dengan hati yang gusar, ia berjalan tanpa tujuan yang jelas. Kondisi keuangan keluarganya morat-marit karena ia cukup lama menganggur. Sementara tetangganya sibuk membeli kebutuhan-kebutuhan tersier, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.

Ketika menyusuri jalanan yang sepi, matanya melihat sebuah koin. Setelah memperhatikannya ternyata itu sebuah koin kuno. Ia mengambilnya dan atas anjuran petugas bank yang ditemuinya, ia membawa koin itu ke kolektor uang kuno. Kolektor uang kuno membeli koin itu $ 30. Pria itu begitu senang dan memikirkan apa yang akan dilakukannya terhadap uang tersebut. Ketika melewati sebuah toko kayu, ia melihat beberapa lembar kayu berkualitas bagus sedang diobral. Dia berniat membuat beberapa rak dengan kayu yang akan dibelinya. Kemudian pria itu pulang sambil memanggul kayu tersebut, tetapi langkahnya terhenti waktu melewati bengkel mebel. Pemilik bengkel mebel tertarik dengan kayu yang dibawanya dan bersedia membeli kayu itu seharga $ 100, atau menukarnya dengan mebel yang sudah jadi. Pria itu kemudian tertarik dengan sebuah lemari yang menurutnya sangat diinginkan istrinya. Dan ia pun memilih untuk menukar kayu tersebut dengan sebuah lemari. Dengan meminjam gerobak si pemilik bengkel mebel, pria itu membawa lemari tersebut menuju rumahnya. Di perjalanan langkahnya kembali terhenti tatkala seorang wanita yang sedang mendekorasi rumahnya yang baru menyapanya, dan ingin sekali membeli lemarinya seharga $ 250. Lelaki itu setuju dan ia mengembalikan gerobak yang dipinjamnya, lalu pulang dengan uang yang sangat dibutuhkan keluarganya.

Saat susah dekat ke rumahnya, pria itu berhenti untuk menghitung kembali uang yang di sakunya, tetapi tiba-tiba seseorang merampok seluruh uang itu tanpa melukainya. Istri si pria yang kebetulan melihat perampokan itu berlari mendekati suaminya, "Pa, apa yang terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yang diambil oleh pria tadi?" Pria itu tersenyum dan berkata, "Ooo...bukan apa-apa, hanya sebuah koin kuno yang kutemukan tadi pagi."

Berapa banyak berkat yang Tuhan beri di sepanjang tahun 2010 ini? Mungkin sebagian bisa kita tabung, tetapi sebagian lagi malah rugi karena perekonomian yang semakin sulit. Ayub berkata, " Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ay 1:21b). Biarlah hati kita hanya melekat pada Tuhan, bukan kepada harta, karena Tuhan bertanggung jawab memelihara hidup orang-orang yang kita kasihi.

Rabu, 29 Desember 2010

Ibadah yang berkenan (Mazmur 96:9; 1Tim 2:8)

Ibadah yang berkenan (Mazmur 96:9; 1Tim 2:8)



Alkitab menyatakan perkenanan Tuhan kepada mereka yang beribadah kepadaNya dengan cara seperti yang dikehendakiNya. Sebaliknya, kita juga melihat bagaimana Tuhan menolak mereka yang beribadah kepadaNya dengan cara yang salah. Kasus Kain dan Habel merupakan contoh yang jelas bagaimana Tuhan berkenan kepada ibadah melalui persembahan yang diberikan Habel, namun menolak persembahan Kain. Hal ini dikarenakan Habel beribadah kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban sesuai dengan perintah Tuhan, sedangkan Kain tidak. Ibadah yang berkenan adalah ibadah yang sesuai dengan prinsip-prinsip ibadah atau penyembahan yang Tuhan inginkan. Mengenai ibadah yang berkenan, kita perlu memperhatikan dua hal:

Pertama, tujuan kita datang beribadah. Suatu hari seorang pendeta bertanya kepada jemaat yang dilayaninya,"Sebenarnya apa tujuan Bapak/Ibu datang ke gereja?" Secara spontan semua jemaat menjawab,"Untuk beribadah kepada Tuhan." Di lain sisi kita sering mendengar orang berkomentar ketika pulang dari gereja,"Ibadahnya tidak enak, saya tidak mendapatkan apa-apa melalui ibadah tadi." Komentar seperti ini menunjukkan bahwa tidak sedikit orang Kristen datang ke gereja dengan tujuan yanhg keliru. Banyak di antara kita yang datang ke gereja bukan dengan maksud menyembah Tuhan, tetapi terutama untuk mendapatkan berkat atau untuk mencari hiburan. Padahal tujuan utama kita ke gereja adalah meninggikan dan mengagungkan Tuhan karena Dia memang layak ditinggikan. Selain itu kita juga datang menyediakan hati untuk mendengar firmanNya. Memang di dalam ibadah kita bisa menerima berkat Tuhan melalui ibadah tersebut. Baik itu sukacita ketika memuji, atau berkat rohani melalui firmanNya. Tetapi itu hanya merupakan hasil dari kesediaan serta ketaatan kita memuliakan Dia dan bukan merupakan tujuan utama.

Kedua, datanglah dengan hati yang bersih. Mzm 96:9 berkata,"Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapanNya, hai segenap bumi!" Untuk beribadah kita perlu mempersiapkan diri. Bukan hanya mempersiapkan pakaian atau perlengkapan ibadah secara lahiriah, tetapi yang terpenting adalah persiapan hati. Tuhan itu adalah kudus dan Ia menghendaki agar kita datang ke hadapanNya dalam kekudusan. Jangan datang membawa kebencian, kemarahan, iri hati, dan perselisihan, tetapi bereskan dahulu hati kita sebelum datang kepada Tuhan. 1Tim 2:8 berkata,"Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan."

Biarlah kita mengevaluasi ibadah kita selama ini apakah ibadah tersebut sudah membuat Tuhan berkenan atau tidak. Beribadahlah sesuai apa yang Tuhan inginkan, rendahkan diri di hadapanNya untuk menyembah Dia dan bukan untuk kepentingan kita.

Selasa, 28 Desember 2010

Rabu, 29 Desember 2010: Mereka tetap tegar

Mereka tetap tegar
1 Kor 10:13; Mazmur 31:25


Ketegaran seharusnya menjadi milik semua orang, karena semua orang sama-sama hidup di dalam dunia yang diwarnai dengan ujian hidup. Tidak seorang pun di dunia ini yang tidak mengalami ujian hidup, hanya beratnya ujian yang dihadapi tiap-tiap orang itu relatif. Artinya, selama kita masih hidup di dunia ini, ujian hidup tidak akan pernah berhenti karena memang selama hiduplah keteguhan mental dan iman kita akan diuji. Dan hidup orang yang terbukti tegar di dalam menjalani masa ujian yang sukar, akan menjadi inspirasi yang menguatkan hati orang lain.

Elizabeth Murray adalah wanita yang tegar. Elizabeth lahir pada 23 September 1980, dari pasangan pecandu obat-obatan yang terinfeksi AIDS. Elizabeth menjadi tunawisma sejak ia berusia 15 tahun, ketika ibunya meninggal karena AIDS dan ayahnya pindah ke penampungan tunawisma. Walaupun masuk SMA pada umur yang agak terlambat tetapi ia berhasil melewatinya, sementara ia tidak memiliki rumah tinggal yang tetap dan harus menghidupi diri sendiri beserta adiknya. Elizabeth berhasil lulus dalam kurun waktu 2 tahun, kemudia mendapat beasiswa di Harvard. Tahun 2003, ia terpaksa keluar dari Harvard untuk mengurus ayahnya, yang kondisi kessehatannya semakin parah. Gadis mandiri ini kemudian meneruskan kuliahnya di Columbia University agar bisa dekat dengan sang ayah, yang akhirnya meninggal pada tahun 2006 karena AIDS. Mei 2008, ia kembali ke Harvard untuk melanjutkan kuliah dan menargetkan untuk lulus pada tahun 2009. Elizabeth akhirnya menjadi pembicara profesional yang mewakili Washington Speakers Bureau, yang memberi inspirasi kepada remaja tunawisma, yang mengalami ujian hidup berat seperti dirinya.

Lain lagi dengan Ben Underwood, bocah luar biasa yang suka bermain skateboard, sepeda, sepakbola, serta basket. Anak laki-laki ini melakukan apa yang dilakukan anak berusia 14 tahun pada umumnya, padahal secara fisik dia buta. Ben menjadi buta ketika ia berusia 2 tahun, dimana kedua matanya diangkat dalam sebuah operasi karena ia menderita kanker retina. Orang banyak selalu bertanya, bagaimana ia bisa melakukan semua aktivitasnya secara normal. Jawabannya adalah: ia terlatih menggunakan teknik sonar seperti kelelawar, lumba-lumba, dan beberapa burung. Ben terbiasa membuat suara mendecak dengan lidahnya, dan suara itu akan memantul kembali. Pantulan ini membantu Ben untuk membuat gambaran di otaknya, yaitu gambaran tentang lingkungan di sekitarnya. Ben dapat membedakan" fire hydrant" dan tempat
sampah, atau mengenali suatu tempat; apabila ia dibawa ke rumah yang belum pernah dikunjungi maka ia akan segera tahu letak tangga dan dapurnya.

Dalam kelemahan fisik yang diderita seseorang, Tuhan menyediakan keistimewaan yang akan memampukannya untuk tegar, yang menginspirasi orang lain. Jika orang yang cacat fisik bisa tegar, mengapa kita yang sempurna secara jasmani cepat putus asa?

*dikutip dari Mana Sorgawi

shared by Christ & Sylvia

Senin, 27 Desember 2010

Selasa 28 Desember 2010: Berani menjalani perubahan

Selasa 28 Desember 2010:
Berani menjalani perubahan
(Kej 37:28; 39:2; rom 8:28)


Edwin Cole berkata,"Anda tidak tenggelam karena jatuh ke dalam air, kecuali Anda tetap tinggal di dalam air." Umumnya ketika seseorang sudah merasa nyaman, ia tidak akan suka perubahan. Mereka yang berada dalam zona nyaman, akan menganggap perubahan seperti langit yang runtuh. Artinya perubahan tersebut begitu mengagetkan sekaligus mendatangkan ketakutan yang hebat.

Sebagai contoh perubahan adalah ketika perusahaan tiba-tiba memutasikan seseorang ke tempat atau ke bagisan yang lain. Atau, ketika gereja pusat menempatkan seorang pelayan di sebuah perintisan yang baru. Atau ada karyawan yang terpaksa dirumahkan oleh perusahaan karena dianggap kurang produktif. Kasus lain adalah orang yang tadinya kaya dan sekarang mendadak jatuh miskin. Perubahan-perubahan seperti ini dapat membuat orang menjadi putus asa, sehingga tidak bisa melihat peluang yang lebih baik di depannya.

Alkitab menceritakan tentang Yusuf yang paling dikasihi oleh Yakub ayahnya di antara saudara-saudaranya. Begitu besar kasih Yakub terhadap Yusuf, sehingga ia dijahitkan jubah yang maha indah. Ia juga tidak diperbolehkan bekerja di luar rumah seperti saudara-saudaranya yang menggembalakan kambing domba. Hidup Yusuf begitu nyaman. Tapi dalam sekejap keadaan berubah. Ia ditangkap oleh saudara-saudaranya, dimasukkan ke dalam sumur, lalu dijual kepada orang Ismael. Ia pun dibawa ke Mesir, menjadi orang asing di sana dan mengabdi kepada Potifar. Yusuf seolah ditarik paksa dari zona nyamannya dan dijual sebagai budak. Tapi singkat cerita karena Tuhan menyertai Yusuf, maka ia pun menjadi penguasa di Mesir. Bukankah ini jarang terjadi dan sulit dimengerti secara akal, di mana orang Ibrani menjadi penguasa di

Mesir yang bukan bangsanya sendiri.
Kisah Yusuf mengingatkan kita untuk tidak takut terhadap perubahan apa pun selama kita berpaut kepada Tuhan. Terkadang untuk menyatakan kuasa dan mujizatNya Tuhan menghendaki kita untuk berani melangkah dan meninggalkan zona nyaman kita. Tuhan lebih besar dari segalanya, Ia sanggup melakukan yang lebih baik dan lebih besar ketika kita berserah kepadaNya. Di balik tantangan, perubahan, atau kesulitan terdapat kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Perubahan tidak selamanya berarti kemunduran. Sebaliknya, perubahan bisa berarti kemajuan. Jika saat ini Tuhan mengizinkan kita mengalami perubahan dalam bidang tertentu dalam hidup ini, melangkahlah dengan berani. Lakukan apa yang bisa kita lakukan dengan segenap hati, maka Tuhan akan memberkati. Jangan tinggal dalam bayang-bayang masa lalu yang menyenangkan, karena itu akan menghambat langkah kita untuk meraih keberhasilan berikutnya. Percayalah bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. (Rom 8:28)

*dikutip dari Mana Sorgawi
- Christ & Sylvia -

Minggu, 26 Desember 2010

Senin, 27 Desember 2010: Tetap berharap sukses

Senin, 27 Desember 2010.
Tetap berharap sukses (2 Kor 4 : 8)




"Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa"

Indonesia Mencari Bakat adalah ajang pencatian bakat anak-anak bangsa yang dikemas dalam sebuah program yang menampilkan talenta peserta. J.P.Millenix adalah salah satu peserta dengan bakat pemain drum. Usianya baru 10 tahun, tetapi kepiwaiannya menabuh drum tidak perlu diragukan lagi. Sayang, dia harus pergi di babak 7 besar, karena perolehan sms-nya terendah. Tentu saja dia dan penggemarnya bersedih, tetapi menariknya, J.P.Millenix tetap bersikap profesional. Dia tetap tegar dan berusaha untuk terus tersenyum. Mimik wajahnya dibuat sedemikian rupa untuk menutupi rasa sedihnya, karena dia sadar bahwa berjuta pasang mata tengah menyaksikannya di depan layar kaca. Di sebuah jaringan sosial twitter, dia berpesan,"Terima kasih banyak semua Millenixer yang sudah dukung JP, doain ya biar JP sukses terus." Ini menunjukkan bahwa J.P.Millenix tidak terpaku pada kegagalannya, tetapi terus berharap utnuk sukses.

Tidak ada seorangpun yang tidak pernah merasakan kegagalan. yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya adalah cara menyingkapi kegagalan tersebut. Ada seorang yang terus berkutat pada kegagalan. Orang seperti itu akan mudah putus asa. Di sisi lain, ada yang tetap tegar sekalipun gagal dan terus mempunyai pengharapan untuk sukses. Yudas Iskariot adalah contoh orang yang berkutat pada kegagalan. Penulis Injil menjelaskan bahwa dia akhirnya hilang harapan dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Contoh yang lain, adalah bangsa Israel yang keluar dari Mesir. Bukti bahwa mereka tidak punya pengharapan untuk sukses adalah keinginan mereka untuk kembali ke Mesir. Dan, memang akhirnya mereka yang usianya dua puluh tahun ke atas ketika keluar dari Mesir, mati di padang gurun., kecuali Yosua dan Kaleb. Sedangkan Paulus adalah orang yang tetap tegar dan terus mempunyai pengharapan untuk sukses. Duri di dalam dagingnya sebenarnya bisa membuat Paulus putus asa, demikian pula dengan tekanan dan aniaya dari musuhnya. Tetapi, ternyata Paulus tidak putus asa. Ada keuntungan yang diperoleh oleh orang yang terus mempunyai pengharapan untuk sukses, yaitu:
1. Dia akan tetap bersemangat di dalam melakukan aktivitasnya dan menyelesaikan segala pekerjaannya.
2. Dia dapat terus berpikir jernih sehingga menemukan cara-cara untuk meraih kesuksesan

Banyak cara yang sudah diupayakan musuh Paulus untuk menghambat sepak terjangnya di dalam memberitakan Injil dan mendirikan gereja-gereja, tetapi tetap saja Paulus berhasil di dalam tugas yang diberikan Tuhan kepadanya itu.

Kalau seorang J.P Millanix yang masih kecil telah menunjukkan kepada dunia bahwa dia punya harapan untuk sukses, apalagi kita sebagai orang dewasa dan yang sudah mengenal Tuhan yang benar. Mari kita buang rasa sedih dan kecewa karena kegagalan, serta terus hidup dalam pengharapan karena pengharapan di dalam Tuhan tidak akan sia-sia

Renungan misa malam natal dan natal

Renungan misa malam natal dan natal Gereja Katolik Paulus Bandung - 2010



Setiap hari Natal kita merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia. Apa makna dari kelahiran Tuhan Yesus itu? Kelahiran Yesus merupakan bentuk cinta, solidaritas dan bantuan dr Allah. Ini juga menjadi contoh bagi kita, bahwa Tuhan sebagai Pencipta mau merendahkan diri, mengasihi kita dengan turut merasakan bagaimana menjadi manusia yang lemah. Dia menjadi sama dengan kita kecuali dalam hal dosa. Hendaklah ini menjadi contoh supaya kta mau memperjuangkan kebaikan bagi sesama kita.

Tema Natal kali ini menurut Kwi dan Pgi adalah : "terang yg sesungguhnya datang pd dunia". Terang itu adalah Kristus penyelamat dunia. Dgn Kristus kita percaya bahwa Tuhan slalu bserta kita. Kristus adalah Immanuel. Hendaklah kita menjadi terang juga bagi sesama. Sebuah lilin akan menjadi sangat berarti di kala gelap. Tidaklah aneh kita menjadi terang jika berada di lungkungan yang sudah terang.

Akhir kata semoga kita berbagi bukan saja dari sisi materi, tetapi juga mau berbagi dari hati.

Selamat Natal . Tuhan memberkati

- Christ & Sylvia

Sabtu, 25 Desember 2010

Renungan kebaktian Natal GBT Eben Haezer:



Renungan natal kali ini tidak mengajak Anda mengenang saat orang majus datang untuk menyaksikan Yesus lahir. Atau mengenang datangnya malaikat untuk memberitahu Bunda Maria tentang kelahiran Mesias kelak. Tapi renungan natal kali ini membahas tentang siapa Tuhan Yesus menurut pandangan kami.

Yoh 1:14
"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

•Kristus adalah firman yang kekal
ada 2 kata penting dalam pelajaran theologia, yaitu Transendent dan Imanent
Transendent --> Yesus yang tinggal di sorga
Imanent --> Yesus menjadi manusia.
Yesus Kristus merupakan Tuhan yang transendent maupun Tuhan yang imanent. Dia transendent saat Dia masi di sorga mengontrol dan memerintah dari sana. Sedangkan Imanent adalah saat dimana dia lahir ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia. Saat berada di dunia ini Dia 100% Tuhan dan 100% manusia.

•Yesus Kristus adalah Tuhan
Kepercayaan lain ada yang menganggap Yesus adalah nabi. Ada juga yang menanggap hanya sebagai ciptaan. Namun bagaimana pandangan siapa Yesus dalam diri orang kristiani??
Dalam filipi 2:1 berbunyi "Dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa!."
Dalam kekristenan kita, Yesus Kristus bukan hanya sekedar ciptaan atau nabi, tapi Yesus adalah Tuhan.
Jadi kita harus menyingkirkan pikiran-pikiran kita yang salah tentang siapa Yesus Kristus.
Kis 4:12
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Why 1:8
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

•Yesus penuh kasih karunia
Yoh 1:14. Yesus penuh kasih karunia dan kebenaran.
Saat Yesus lahir, itulah hari pertama adanya kasih karunia.
Sekarang pertanyaannya. apakah jika kita mengikuti hukum Taurat itu salah? hampir tidak ada yang bisa mengikuti hukum Taurat, karena peraturan yang terkandung di dalamnya sangat sulit untuk diikuti secara sempurna. Namun jika ada yang mengikuti, itu tidak salah, justru dia hebat bisa mentaati hukum Taurat. Karena kesulitan setiap manusia untuk mentaati hukum Tauran dan karena cinta kasih Yesus kepada kita sekalian, dia menganuhgerahkan kasih karunia tersebut kepada kita. agar setiap kita tidak binasa karena tidak mentaati keseluruhan hukum Taurat, melainkan beroleh hidup yang kekal karena kasih karunia dari Yesus.

Rom 6:14-16, 23.
"14.Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. 15.Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! 16.Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?"

"23.Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."

Maknai natal dengan makna yang benar. Karena kita punya Yesus adalah Tuhan dan Dia telah lahir untuk menebus kita semua dengan kasih karunia. Gbu all..

-Merry Christmas-

Merry Christmas


Dear all fellow Catholic & all fellow Christians. Merry Christmas. May His love be born again unto us. May this Christmas bring us peace, love, and joy . God bless us all.
- Christ & Sylvia -

Kamis, 23 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010 : Bagai Bintang Bercahaya

Jumat, 24 Desember 2010 :
Bagai Bintang Bercahaya (Filipi 2:14-16)

Ada sebuah lagu : "Yesus menginginkan daku bersinar bagi-Nya. Dimanapun aku berada, kumengenangkanNya. Bersinar, bersinar itulah kehendak Yesus. Bersinar bersinar aku bersinar terus." Maksudnya adalah bahwa orang percaya harus bisa menjadi saksi Kristus dalam hidupnya. Orang percaya harus membuktikan dirinya sebagai pengikut Kristus yang meneladani kehidupan Yesus. Kehidupan jemaat pertama adalah contoh nyata bagaimana orang percaya menjadi saksi bagi Yesus. Dan jumlah mereka bertambah dengan orang yang diselamatkan.

Paulus menggambarkan orang percaya yang menjadi saksi dalam hidupnya sebagai biintang di dunia yang bercahaya. Penjelasan Paulus tentang bintang ini adalah:
1. Bintang bercahaya di dunia, menjelaskan bahwa bintang itu berfungsi di dunia, bukan di akhirat, jadilah saksi selama hidup sebab di surga sudah tidak diperlukan kesaksian

2. Cahaya bintang berfungsi di dunia yang gelap. Bintang senantiasa bersinar, tapi terlihat pada malam hari, demikian pula orang yang percaya. Kepercayaannya akan menjadi saksi Kristus dengan lebih jelas di lingkungan orang berdosa, Masih kurang jika orang percaya hanya berbuat baik di gereja saja. "Demikian hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga"

3. Orang percaya bisa tetap bercahaya bila selalu berpegang pada firman kehidupan, jagalah sikap dan kelakuan bersih sesuai firman Tuhan. Firman Tuhanlah yang menguatkan dan memberi petunjuk kepada orang percaya untuk berbuat baik dan benar seperti Tuhan Yesus.

Dan menjadi saksi merupakan suatu keharusan dari orang yang percaya.

dikutip dari Mana Sorgawi

Rabu, 22 Desember 2010

Kamis, 23 Desember 2010: Dipertemukan Lagu

Kamis, 23 Desember 2010

Dipertemukan Lagu (keluaran 12:36)

Sabtu itu Pak Ade ada dirumah. Kebetulan anaknya pun libur, sedang istrinya ikut kebaktian kaum wanita. Tiba-tiba seorang ibu mengetuk pintu rumahnya. "Permisi, saya mau menjual baju," katanya sambil menyodorkan baju bekas. Pak Ade tahu bahwa maksud ibu ini mau minta bantuan. "Maaf, kami tidak punya uang," katanya. Ibu ini pun diam lalu pergi. Tetapi, setelah 5 menit berlalu, hati Pak Ade menjadi gelisah. "Mengapa saya seperti itu ya? Jangan-jangan Tuhan yang menyuruh dia ke sini," katanya dalam hati. Tuhan,kemana dia ya? Pertemukan saya sekali lagi dengannya, Tuhan," lanjutnya. Sementara masih gelisah, dia tetap menemani anaknya bermain game. Seperempat jam berlalu, Pak Ade menjemput istrinya di sebuah pertigaan jalan. Sambil tetap duduk di atas motornya dia serius menunggu istrinya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara seorang ibu," Permisi pak, saya mau jual baju ini." Betapa terkejutnya dia, karena ternyata itu adalah ibu yang tadi. Pak Ade pun bertanya dalam hati,"Darimana ibu ini. Tadi dicari-cari tidak ada. Sekarang sudah ada di depan saya lagi." Lalu, pak Ade merogoh kantongnya dan mengambil uang yang ada, kemudian memberikannya kepada ibu itu. "Ini, ibu ambil saja, bawa saja bajunya," katanya sambil memberikan uang tersebut. Pak Ade masih heran, tetapi anehnya hatinya diliputi sukacita. "Biarlah saya tidak tahu apa artinya ini, tetapi yang jelas Tuhan menjawab dia saya tadi dan saya menjadi bersukacita,"katanya.

Apa yang dialami oleh Pak Ade, dimana tiba-tiba dia bermurah hati, itu juga pernah dialami oleh orang mesir. Saat itu orang Mesir dikenal sangat kejam kepada orang Israel. Firman Tuhan berbunyi," Lalu sengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan yang berat, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu." (Kel 1:13-14). Tetapi ketika bangsa Israel hendak keluar dari Mesir, orang Mesir menjadi murah hati dan memberikan apa yang diminta oleh bangsa Israel. Ini bukan pekerjaan manusia, ini bukan keinginan daging, bukan juga pekerjaan Iblis. Ini adalah pekerjaan Tuhan. Tuhanlah yang membuat orang Mesir bermurah hati kepada bangsa
Israel. Sebagaimana Pak Ade tidak bisa menolak kemurahan hati yang diberikan Tuhan, demikian juga orang mesir. Ini menunjukan bahwa Tuhan itu maha kuasa, sampai hati manusia pun tidak sanggup menolak kehendakNya.

Di tengah jaman yang sudah dipenuhi keegoisan ini, murah hati menjadi barang langka. Oleh sebab itu, ketika hati kita penuh kemurahan, hendaklah kita segera mewujudkannya. Sebab, siapa tahu dengan kemurahan hati yang kita wujudnyatakan itu, orang lain akan bersedia mengenal kekristenan, secara khusus mengenal Yesus. Dan ini merupaka peluang untuk membawa jiwa bagi Tuhan.

*dikutip dari renungan Mana Sorgawi

Minggu, 19 Desember 2010

Rabu, 22 Desember 2010: Doa seorang ibu

Rabu, 22 Desember 2010

Doa seorang ibu (Filipi 4:6 ; Kolose 4:2)

Siang itu kakak saya menelpon untuk menanyakan keadaan saya sekeluarga yang tinggal jauh dari mereka. Kami bercerita mengenai banyak hal, lalu kakak saya berkata,"Tadi pagi Ibu menangis mengingat kalian." Meskipun saya tidak pernah menceritakan kesulitan atau masalah yang kami hadapi, tapi seorang ibu memiliki kepekaan yang besar. Setiap kali menelpon ibu, hanya satu yang saya minta agar ibut tetap mendoakan kami anak-anaknya. Permohonan untuk didoakan bagi saya bukan sekadar basa-basi, saya menganggap doa yang tulus sebagai dukungan yang paling berharga. Apalagi doa seorang ibu untuk anak-anaknya pasti keluar dari hati yang tulus. Saya tahu bahwa ibu selalu menaikkan doa bagi kami anak-anaknya. Bukan hanya ibu, tapi juga ibu mertua saya. Mereka adalah dua wanitaa yang saya banggakan. Sebagai anak, kami selalu bersyukur dan merasa tenang karena mengetahui bahwa mereka berdiri sebagai pendoa bagi kami.

Ibu dan ibu mertua saya tidak bisa berbuat banyak untuk membantu anak-anak mereka secara materi, apalagi mereka berdua sudah menjanda. Namun doa-doa mereka jauh melebihi bantuan dalam bentuk apapun. Saya percaya bahwa doa-doa mereka berperan demi kebaikan kami anak-anak mereka. Doa-doa mereka telah membuat Tuhan membuka jalan buntu yang kami hadapi, mengubahkan kebiasaan buruk, membuat kami mencapai sukses, menguatkan hati kami untuk menapaki kehidupan yang sulit, dan tetap berjalan sesuai visi yang Tujan taruhkan dalam hidup kami. Karena itu, jangan remehkan doa. Kekuatan dan kemampuan manusia terbatas, namun kuasa Tuhan tidak terbatas. Raihlah kuasaNya melalui doa, karena ketika kuasa Tuhan bekerja, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Yak 5:16b berkata,"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besat kuasanya." Sebagai orang tua, kita memiliki beban yang berbeda-beda mengenai anak-anak kita. Mungkin kita sudah putus asa melihat kelakuan buruk anak-anak kita, mengkuatirkan masa depan mereka, pergaulan mereka, biaya sekolah yang semakin berat, penyakit mereka, atau pergumulan lainnua. Datanglah kepada Tuhan di dalam doa. Memang tidak selamanya doa yang kita naikkan langsung mendapatkan jawaban yang kita inginkan, tetapi tetaplah tekun berdoa. Doa membuat kita memiliki keyakinan diri dan ketenangan yang besar

Eisenhower berkata,"Doa memberi Anda keberanian untuk mengambil keputusan di masa krisis, dan keyakinan untuk mempercayakan hasilnya kepada Tuhan.

Jadikan doa sebagai suatu gaya hidup, artinya hidup kita tidak pernah terlepas dari doa. Bawa keluarga kita dalam doa, karena doa menjadi pagar perlindungan yang kuat bagi keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Jangan jemu-jemu berdoa!

BTW Selamat hari Ibu, mari kita selalu mengingat jasa ibu untuk kita. Cintanya yang tulus dan kasih sayangnya yang senantiasa diberikan kepada anak-anaknya tanpa pamrih. Sudah sepantasnya kita menghormati dan menyayangi Ibu/Mama. Cheers for all mom in the world :).

- Christ & Sylvia

Selasa 21 Desember 2010: Say no to drugs

Selasa 21 Desember 2010:
Say no to drugs (1 Kor 3:16-17)


Di pagar pembatas jalan di Pasar Minggu terdapat spanduk : "Say no to drugs". Tentu saja maksud dari kepolisian memasang spanduk ini agar masyarakat tidak mengkonsumsi obat-obat terlarang. Pelarangan terus dikumandangkan mengingat dampak negatif dari NAPZA sangat parah. Huruf DRUGS ini bisa dijadikan inisial untuk memahami akibat konsumsi NAPZA:

D - Decadence / kemerosotan. NAPZA mengakibatkan kemerosotan fisik jiwa dan rohani. Orang yang mengkonsumsi NAPZA akan menjadi penyakitan, tidak tenang, tidak berpengharapan. Padahal janji Tuhan adalah umur panjang, kekayaan dan hormat, menikmati hidup dengan baik (Ams 3:16)

R-Rebel / pembangkang. Seorang pecandu akan menjadi susah diatur, melawan orang tua, guru, bahkan Tuhan, Ini membuat pecandu menjadi orang yang dekat dengan hukuman, baik dari manusia maupun Tuhan

U - Uncontrolled / tidak terkendali. Emosi pecandu meningkat, dan tindakan sering didasari tanpa akal sehat, dapat menjadi brutal dalam sekejap. Pecandu akan menjadi orang yang jauh dari kasih dan berkat Tuhan sebab Tuhan menginginkan kita hidup kudus dan sabar (Ams 16:32, 1 Ptr 1:16)

G - Gullibe / dungu. NAPZA membuat orang menjadi bodoh, mudah tertipu dengan ajakan menyesatkan, hal ini bertentangan dengan Tuhan mengenai hikmat dan kepandaian

S - Selfish / egois. Pecandu NAPZA egois, tidak sempat memikirkan orang lain, bahkan keinginan untuk dilayani sangatlah besar. Hal ini bertentangan dengan kehenadak Tuhan untuk saling memperhatikan (Flp 2:4)

Mari kita menjauhkan diri dari NAPZA/Narkoba karena akibatnya sangat parah dan Tuhan juga melarangnya karena dapat menyebabkan penderitaan dan kebinasaan.

- Christ & Sylvia

Renungan mingguan 2: 19 Desember 2010

Jadilah yang terdahulu



Mat 24:13

Yesus pernah berkata yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan mejadi yang terdahulu. Kita yang percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang terdahulu. Tapi maukah kita menjadi orang-orang yang terakhir? Tentu saja tidak. Kita adalah orang-orang yang terdahulu diselamatkan Yesus, dan biarlah kita tetap menjadi yang terdahulu. Namun perkara menjadi yang terdahulu bukanlah mudah. Ada beberapa hal di bawah ini yang bisa menjadi masukan.

• Mat 10:27-30
Setialah pada perkara yang kecil, sehingga suatu saat kita akan dipercayakan perkara yang besar. Namun percayakan itu semua pada Tuhan. Berpeganglah pada pemberi berkat, bukan pada berkatnya.

• Lukas 16:10-12
Kita harus punya motivasi yang benar dalam melakukan segala sesuatu dalam hidup ini.

• Mat 20:1-16
Jangan jadi orang yang iri hati. Iri hati adalah pangkal dari segala kejahatan dan akar dari semua dosa. Tuhan telah menyiapkan berkat tersendiri buat kita, dan Tuhan kita adalah Tuhan yang adil dalam apapun yang Ia lakukan bagi umatNya.

• Luk 13:22-30
Jika sekarang kita sedang di jalan yang sesak, tetaplah disana. Jangan mengambil jalan lain. Dan biarlah Tuhan bekerja. Sebagai contoh, ada sepasang suami istri muda yang ingin bercerai. Mereka sudah matang dan membicarakan ini kepada gembala sidang mereka. Gembala sidang tersebut bertanya kepada mereka, apakah kalian mau anak kalian berhasil? Apakah kalian mau anak kalian diberkati? Apakah kalian mau menimang cucu kalian nanti? Pasangan tersebut tertunduk dan berkata mau. Mungkin jalan yang mereka hadapi sesak. Tapi berpikirlah jauh ke depan. Apa yang akan kita dapat jika kita berhasil melalui semua ini. Menjadi pengikut Tuhan bukan berarti bebas dari masalah. Tetapi sebagai orang beriman kita percaya Tuhan punya maksud baik dari setiap kejadian. Keep on your faith!

Tuhan Yesus memberkati. (•ˆ⌣ˆ‎​​​​•)

- Christ & Sylvia

Renungan mingguan adven 4: 19 Desember 2010:

Renungan minggu adven 4 : 19 Desember 2010



Pada renungan kali ini, sebetulnya beberapa aspek sudah terangkum di artikel apa itu masa adven. Intinya di masa adven terakhir ini, dengan simbol menyalanya lilin adven ke 4, menandakan penantian umat Kristiani yang sudah semakin dekat dengan kehadiran Kristus.

Dalam bacaan-bacaan Minggu Adven IV sebagai persiapan Natal terakhir, Gereja mengajak kita mendengarkan dengan penuh perhatian kata-kata Nabi Yesaya (Bac.I) , dan tentang pengalaman batin St. Yusuf , kemudian dalam Injil janji Allah sendiri untuk menjadi "daging", manusia, dalam kandungan Perawan Maria (Mat 1:18-24) . Kelahiran Yesus dari Bunda Perawan Maria di Betlehem adalah pelaksanaan kerinduan dan janji Allah yang selalu setia.

Kita mengingat kembali bagaimana Maria, Bunda Kristus yang saat itu sudah bertunangan dengan Yusuf, mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Yusuf suami Maria adalah seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum. Yusuf bermaksud menceraikan Maria hingga akhirnya malaikat Tuhan datang dalam mimpinya dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut menerima Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamai dia Yesus karena Dia-lah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Hal ini supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan nabi: Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamai Dia, Immanuel (Allah beserta kita)."

Dengan latar belakang inilah kita harus juga melihat, memahami, menghargai dan menghormati peranan pribadi St.Yusuf dalam rangka Adven menyongsong Natal secara lebih utuh! Di samping Maria,Yusuf inilah teladan bagi kita semua. Segenap sikap dasar hidupnya berlandasan pada kehendak/sabda Allah. Kepentingan Allah selalu dilihat dan dilaksanakan secara mutlak. Dan di samping itu kepentingan sesama manusia pun, justru sebagai konsekuensinya, harus dihayati apabila kita sungguh ingin menjadi orang beriman kristiani sejati. Kejujuran dan ketulusan hati sungguh mutlak sebagai syarat keselamatan . St. Yusuf adalah teladan orang yang tulus! Sekitar 30 tahun Yusuf, meskipun hanya tukang kayu, telah berperan sebagai bapak menyertai kehidupan Yesus. Tidak banyak ditulis dalam Kitab Suci. Dalam kehidupan Gereja pun tak banyak perhatian umat tertuju kepada teladan St.Yusuf. Padahal justru dalam kesederhanannya, dan dalam kenyataannya yang kurang banyak dikenal dan mendapat perhatian luar biasa, - justru di situlah letak kebesaran St.Yusuf. Maka sungguh bergunalah bagi kita, dalam rangka persiapan perayaan Natal, kehidupan kita sebagai orang Kristiani sejati harus juga disertai dengan kejujuran dan ketulusan hati seperti St. Yusuf.

Di minggu terakhir adven ini, kita diharap sudah semakin siap untuk menyambut Yesus Kristus juruselamat kita, dengan menjaga diri dari dosa dan nafsu. Mari kita sambut kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus di dunia dengan membawa damai bagi keluarga dan lingkungan kita. Yesus Kristus, janji Tuhan yang menjadi manusia, merendahkan diri dengan mengambil rupa manusia untuk menyelamatkan manusia. Dari sini hendaknya kita semua sadar betapa Tuhan menyertai kita (Immanuel) dan bagaimana Tuhan sungguh menyayangi kita. Maria dan Yusuf, kedua pribadi ini dipilih Tuhan untuk memungkinkan kedatangan Immanuel itu. Maka marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas peranan dan teladan St Yusuf dan Bunda Maria. Perihal Tuhan yang senantiasa menyertai kita diteguhkan kembali dalam tutupan Injil Matius: Yesus bersabda: "KETAHUILAH, AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI KEPADA AKHIR ZAMAN" (Mat 28:20).

- shared by: Christ & Sylvia

Sabtu, 18 Desember 2010

Senin,20 Desember 2010: Menjadi prajurit Kristus

Senin,20 Desember 2010
Menjadi prajurit Kristus(kis 16:27-34)



Keadaan seringkali mempengaruhi seseorang untuk merubah langkah hidupnya. Itulah yang dilakukan oleh Sai Myint, seorang pemuda Myanmar. Ketika itu, suasana di Myanmar masih mencekam karena pertempuran yang tak kunjung selesai. Sekalipun begitu, kehidupan Myint masih enak karena ayahnya seoranh tentara. Namun ketika ayahnya kehilangan kakinya akibat perang dan karena itu harus kehilangan pekerjaan, maka kehidupan Myint dan keluarganya menjadi kacau. Bahkan karena tidak punya uang, Myint bergabung dengan pemberontak yang berbasis di gunung. Namun, setelah 3 tahun bergabung dengan pemberontak, Myint merasa jenuh dan letih jiwanya. Akhirnya ia memutuskan untuk menyeberang ke Thailand.

Tetapi, bukannya kebebasan yang dia temukan, malah dia dijadikan budak oleh seorang penduduk setempat. Memang di kemudian hari ada seorang nelayan yang menebusnya, tetapi hidupmya belum menjadi lebih baik. Namun, Myint tetap berpandangan positif. Dia berkata,"Ini sangat sulit tetapi di sini saya punya kesempatan untuk mencari pekerjaan dan bisa berusaha untuk memiliki kehidupan yang lebih baik." Justri ditempat itulah Myint menemukan jalan hidup yang sesungguhnya, yaitu setelah seorang temannya mengajaknya ke gereja. Myint bukan lagi hidup di lingkungan keluarga tentara. Dia juga tidak lagi menjado prajurit kaum pemberontak. Tetapi, dia sudah menjadi prajurit Kristus juga. "Saya ingin berbagi dengan keluarga saya bagaimana Yesus telah mengubah saya. Sebelumnya, saya hidup hanya untuk minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, tetapi sekarang setelah berhenti dan menyerahkan hidup kepada Yesus saya sangat bahagia. Saya ingin keluarga saya bahagia juga." kata Myint.

Myint layak disebut sebagai prajurit Kristus karena 2 hal, yaitu: Pertama, dia mau menuruti perintah Kristus daripada perintah kedagingannya. Caranya, dia meninggalkan semua perbuatan daging yang selama ini menguasainya. Kedua, dia "mau berperang" untuk memenangkan keluarganya bagu Kristus. Apa yang dilakukan Myint mirip dengan apa yang dilakukan kepala penjara Filipi. Setelah menjadi murid Kristus, kepala penjara Filipi itu menuruti perintah Kristus, yaitu dengan menunjukkan perhatian dan kasihnya kepada Paulus dan Silas. Kemudian, dia juga membawa pengaruhnya di keluarganya sehingga akhirnya seisi rumahnya menjadi prajurit Kristus juga.

Kalau kita sudah menyatakan diri sebagai pengikut Kristus, kita harus setia kepadaNya, sebagaimana seorang prajurit yang setia kepada komandannya. Kita harus berjuang untuk menuruti perintah Kristus, terutama dengan perbuatan kasih yang nyata, termasuk kasih yang membawa orang lain mengenal Kristus dan menerima keselamatan.

Sabtu, 18 Desember 2010: Keyakinan terhadap Tuhan tidak pernah sia sia

Pelajaran dari Ziklag - Keyakinan terhadap Tuhan tidak pernah sia sia(1Sam 30:1-9, 17-19)



Umumnya semua orang menyimpan kenangan tersendiri terhadap tempat-tempat tertentu. Ada tempat yang menyimpan kenangan manis, namun ada juga tempat yang menyimpan kenangan pahit. Naomi menyimpan kenangan pahit terhadap sebuah tempat bernama Moab, karena di sanalah ia kehilangan suami dan kedua anaknya.

Sebagaimana halnya Naomi, Daud pun menyimpan kenangan pahit terhadap sebuah tempat bernama Ziklag. Waktu itu Daud dan orang-orangnya tiba di Zigklag setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Tetapi tiba di Ziklag bukan sambutan menyenangkan yang mereka dapatkan, namun kondisi yang sangat menyedihkan. Ziklag telah dibakar habis dan para istri serta anak-anak semuanya ditawan, termasuk dua istri Daud, yaitu ahinoam dan abigail. Daud dan orang-orangnya diliputi oleh kesedihan yang amat dalam. Kesedihan itu digambarkan dalam 1Sam 30:4, "Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis."

Dari pengalaman Daud ini kita mendapatkan satu pelajaran penting bahwa sekalipun kita dekat dengan Tuhan, namun kejadian yang menyedihkan dan pengalaman pahit dapat terjadi pada kita. Daud adalah orang yang dekat dengan Tuhan, tapi toh dia juga tidak luput dari keadaan yang membuat hatinya hancur. Mungkin suatu saat kita menerima kabar bahwa orang yang kita kasihi meninggal, kita didiagnosa menderita penyakit yang berat, usaha mengalami kebangkrutan, ada pemutusan hubungan kerja (PHK), pemutusan hubungan cinta bagi yang masih berpacaran, pengkhianatan oleh orang yang sangat kita percayai, dll. Semua ini meninggalkan kesedihan atau bahkan luka mendalam di dalam hati kita. Apa yang dialami Daud sudah sepatutnya menyadarkan kita sebagai orang-orang percaya bahwa mengikut Tuhan tidak lepas dari kesulitan. Jangan sampai kita tertipu dengan pengajaran yang mengatakan bahwa ketika kita mengikut Tuhan maka kita akan bebas dari berbagai bentuk kesulitan dan penderitaan. Yoh 16:33 berkata,"Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Dalam bacaan firman Tuhan hari ini kita melihat bahwa Daud semakin terjepit karena rakyat menyalahkannya dan hendak melempari dia dengan batu. Tapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Kita perlu belajar dari Daud untuk tetap mempercayai Tuhan bagaimana pun keadaan yang kita hadapi. Semakin kita merasakan tekanan, semakin besar kesulitan yang menghadang di hadapan kita, harus semakin kuat keyakinan kita kepada Tuhan. Jangan lari kepada yang lain, larilah kepada Tuhan. Pada akhirnya, di ayat 17-19 Daud mengalahkan Amalek dan merebut kembali semua orang yang telah ditawan tanpa kekurangan apapun. Keyakinan kita kepada Tuhan tidak akan pernah sia-sia!

-Christ & Sylvia

Jumat, 17 Desember 2010

Jumat, 17 Desember 2010
TETAPLAH BERLARI ( 1Kor 9:24-25)



Sekitar tiga puluh tahun yang silam ketika masih duduk di bangku SD, beberapa kali saya berlari kencang, tetapi tidak jarang saya jatuh karena tidak bisa menjaga keseimbangan. Setiap kali saya jatuh, itu yang membuat perbedaan yang cukup berarti. Lawan akan mendahului saya mencapai garis finish. Guru saya memberikan beberapa saran untuk dapat menjadi pelari yang baik. Salah satunya adalah berlari dengan kecepatan yang dapat ditahan oleh tubuh, sehingga keseimbangan tetap terjaga. Dengan berlari secara teratur tidak asal berlari cepat, saya bisa mencapai garis finish tanpa mengalami gangguan yang berarti.

Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup kekristenan seumpama orang-orang yang berada dalam gelanggang pertandingan. Di dalam sebuah pertandingan, tentu setiap orang ingin menjadi pemenang dan ini hal yang wajar. Tidak ada orang yang ikut dalam sebuah pertandingan dengan harapan untuk menjadi orang yang kalah. Semua kita sedang berlari utnuk mendapatkan mahkota. Mahkota yang kita kejar bukan mahkota atau penghargaan yang fana, tetapi mahkota yang abadi.

Paulus berkata : "Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" "larilah begitu rupa" disini mengandung makna ada usaha yang harus dilakukan dan tidak asal berlari. Para atlet di dunia ini melakukan banyak usaha untuk bisa menjadi atlet yang baik dan menjadi pemenang. Mereka harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi termasuk di dalamnya makan makanan yang sebenarnya tidak disukai, atau menahan diri dari makanan tertentu yang mereka sukai. Mereka harus bersedia melakukan itu agar menjadi pemenang. Selain memperhatikan pola makan, mereka juga harus bangun pagi dan berlatih dengan rajin dan tekun. Usaha ini menuntut pelepasan hak, baik itu hak terhadap makanan tertentu yang sangat disukai, maupun hak untuk menggunakan waktu demi kesenangan pribadi. Menjadi pemenang membutuhkan disiplin tinggi dan ketekunan.


Dalam perlombaan iman, kita semua dituntut untuk melakukan dengan serius dan disiplin. Alkitab sudah memberikan aturan-aturan yang berlaku bagi kita untuk menjadi seorang pemenang. Sebab itu jangan biarkan berbagai bentuk gangguan menggagalkan kita. Tidak sedikit orang Kristiani yang sibuk dengan kebencian, kemarahan, sakit hati, persaingan yang tidak sehat, dan ambisi untuk mendapatkan ketenaran dan penghargaan dari dunia ini. Sebagian lagi sibuk mengejar kekayaan, sehingga fokus hidup mereka tidak lagi untuk mendapatkan hadiah yang kekal.

kembalilah pada jalur perlombaan yang sudah ditentukan bagi kita. Jangan biarkan berbagai bentuk gangguan menghambat langkah kita, apalagi membelokkan tujuan hidup kita. Berlarilah dengan mata tertuju ke depan, di sana ada mahkota yang abadi yang Tuhan janjikan bagi kita.


-Christ & Sylvia