Jumat, 31 Desember 2010
Filosofi di sepanjang Tahun (Ayub 1:12-22)
Untuk dapat menjalani hidup yang berat dengan langkah yang ringan, ibuku memegang filosofi, "kalau uang habis tidak menjadi masalah, rejeki yang baru akan datang; kumis yang telah dicukur habis, pasti tumbuh kembali!"
Seorang pria keluar dari rumahnya dengan hati yang gusar, ia berjalan tanpa tujuan yang jelas. Kondisi keuangan keluarganya morat-marit karena ia cukup lama menganggur. Sementara tetangganya sibuk membeli kebutuhan-kebutuhan tersier, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.
Ketika menyusuri jalanan yang sepi, matanya melihat sebuah koin. Setelah memperhatikannya ternyata itu sebuah koin kuno. Ia mengambilnya dan atas anjuran petugas bank yang ditemuinya, ia membawa koin itu ke kolektor uang kuno. Kolektor uang kuno membeli koin itu $ 30. Pria itu begitu senang dan memikirkan apa yang akan dilakukannya terhadap uang tersebut. Ketika melewati sebuah toko kayu, ia melihat beberapa lembar kayu berkualitas bagus sedang diobral. Dia berniat membuat beberapa rak dengan kayu yang akan dibelinya. Kemudian pria itu pulang sambil memanggul kayu tersebut, tetapi langkahnya terhenti waktu melewati bengkel mebel. Pemilik bengkel mebel tertarik dengan kayu yang dibawanya dan bersedia membeli kayu itu seharga $ 100, atau menukarnya dengan mebel yang sudah jadi. Pria itu kemudian tertarik dengan sebuah lemari yang menurutnya sangat diinginkan istrinya. Dan ia pun memilih untuk menukar kayu tersebut dengan sebuah lemari. Dengan meminjam gerobak si pemilik bengkel mebel, pria itu membawa lemari tersebut menuju rumahnya. Di perjalanan langkahnya kembali terhenti tatkala seorang wanita yang sedang mendekorasi rumahnya yang baru menyapanya, dan ingin sekali membeli lemarinya seharga $ 250. Lelaki itu setuju dan ia mengembalikan gerobak yang dipinjamnya, lalu pulang dengan uang yang sangat dibutuhkan keluarganya.
Saat susah dekat ke rumahnya, pria itu berhenti untuk menghitung kembali uang yang di sakunya, tetapi tiba-tiba seseorang merampok seluruh uang itu tanpa melukainya. Istri si pria yang kebetulan melihat perampokan itu berlari mendekati suaminya, "Pa, apa yang terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yang diambil oleh pria tadi?" Pria itu tersenyum dan berkata, "Ooo...bukan apa-apa, hanya sebuah koin kuno yang kutemukan tadi pagi."
Berapa banyak berkat yang Tuhan beri di sepanjang tahun 2010 ini? Mungkin sebagian bisa kita tabung, tetapi sebagian lagi malah rugi karena perekonomian yang semakin sulit. Ayub berkata, " Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ay 1:21b). Biarlah hati kita hanya melekat pada Tuhan, bukan kepada harta, karena Tuhan bertanggung jawab memelihara hidup orang-orang yang kita kasihi.