Jumat, 17 Desember 2010

Jumat, 17 Desember 2010
TETAPLAH BERLARI ( 1Kor 9:24-25)



Sekitar tiga puluh tahun yang silam ketika masih duduk di bangku SD, beberapa kali saya berlari kencang, tetapi tidak jarang saya jatuh karena tidak bisa menjaga keseimbangan. Setiap kali saya jatuh, itu yang membuat perbedaan yang cukup berarti. Lawan akan mendahului saya mencapai garis finish. Guru saya memberikan beberapa saran untuk dapat menjadi pelari yang baik. Salah satunya adalah berlari dengan kecepatan yang dapat ditahan oleh tubuh, sehingga keseimbangan tetap terjaga. Dengan berlari secara teratur tidak asal berlari cepat, saya bisa mencapai garis finish tanpa mengalami gangguan yang berarti.

Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup kekristenan seumpama orang-orang yang berada dalam gelanggang pertandingan. Di dalam sebuah pertandingan, tentu setiap orang ingin menjadi pemenang dan ini hal yang wajar. Tidak ada orang yang ikut dalam sebuah pertandingan dengan harapan untuk menjadi orang yang kalah. Semua kita sedang berlari utnuk mendapatkan mahkota. Mahkota yang kita kejar bukan mahkota atau penghargaan yang fana, tetapi mahkota yang abadi.

Paulus berkata : "Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" "larilah begitu rupa" disini mengandung makna ada usaha yang harus dilakukan dan tidak asal berlari. Para atlet di dunia ini melakukan banyak usaha untuk bisa menjadi atlet yang baik dan menjadi pemenang. Mereka harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi termasuk di dalamnya makan makanan yang sebenarnya tidak disukai, atau menahan diri dari makanan tertentu yang mereka sukai. Mereka harus bersedia melakukan itu agar menjadi pemenang. Selain memperhatikan pola makan, mereka juga harus bangun pagi dan berlatih dengan rajin dan tekun. Usaha ini menuntut pelepasan hak, baik itu hak terhadap makanan tertentu yang sangat disukai, maupun hak untuk menggunakan waktu demi kesenangan pribadi. Menjadi pemenang membutuhkan disiplin tinggi dan ketekunan.


Dalam perlombaan iman, kita semua dituntut untuk melakukan dengan serius dan disiplin. Alkitab sudah memberikan aturan-aturan yang berlaku bagi kita untuk menjadi seorang pemenang. Sebab itu jangan biarkan berbagai bentuk gangguan menggagalkan kita. Tidak sedikit orang Kristiani yang sibuk dengan kebencian, kemarahan, sakit hati, persaingan yang tidak sehat, dan ambisi untuk mendapatkan ketenaran dan penghargaan dari dunia ini. Sebagian lagi sibuk mengejar kekayaan, sehingga fokus hidup mereka tidak lagi untuk mendapatkan hadiah yang kekal.

kembalilah pada jalur perlombaan yang sudah ditentukan bagi kita. Jangan biarkan berbagai bentuk gangguan menghambat langkah kita, apalagi membelokkan tujuan hidup kita. Berlarilah dengan mata tertuju ke depan, di sana ada mahkota yang abadi yang Tuhan janjikan bagi kita.


-Christ & Sylvia