Pergilah dalam Damai (Mrk 5:34, Luk 8:48)
RIP adalah tulisan yang ditemukan di batu nisan terutama batu nisan orang barat atau Kristiani. Singkatan dari Rest in Peace, yang artinya istirahat dalam damai. Terkadang saat pelepasan jenazah, seseorang mengucapkan istilah "pergilah dalam damai". Oleh sebab itu, saat ini orang memahami bahwa istilah itu istilah untuk orang yang meninggal dunia. namun sebenarnya juga masi layak dikenakan kepada orang yang masih hidup. Yesus mengucapkan istilah ini untuk perempuan yang sudah disembuhkan dari sakit pendarahan yang dia derita selama dua belas tahun itu. Terjemahan dari Alkitab bahasa Indonesia adalah "pergilah dengan selamat".
Konsep damai tidak hanya menyangkut masalah jiwa, tetapi juga menyangkut masalah fisik. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa Yesus tidak sedang berbasa-basi ketika Dia mengucapkan "pergilah dalam damai" sebab Dia memang sudah memberikan damai itu. Yesus sudah memulihkan fisik perempuan tersebut, seklaipun dalam hal keuangan belum dipulihkan. Yesus juga memberikan damai di jiwanya yaitu dengan simpati yang diberikan pada perempuan itu, bahkan juga mungkin pengampunan yang sudah diberikan kepadanya. Sudah seharusnya perempuan itu meninggalkan Yesus dengan membawa damai tersebut. Di samping itu, damai juga tidak akan berhenti sesaat setelah dia meninggalkan Yesus, sebab pada dasarnya damai merupakan efek dari iman.
Orang yang bisa terus menikmati damai adalah orang yang beriman. Yesus tahu dan mengakui bahwa perempuan itu mempunyai iman. Imannya akan membuat dia akan tetap tegar, tidak khawatir dengan kesehatannya di hari esok. Imannya menjauhkan dia dari rasa gelisah untuk masalah ekonomi. Sekalipun sekarang ia tidak punya apa-apa, dia akan tetap tegar. Dia tetap beriman bahwa simpati yang ditunjukkan Yesus akan ditunjukan lagi kalau dia mengalami masalah.
Janji Yesus mengenai damai sudah nyata dalam diri perempuan itu seperti dikatakan di Yoh 14:27 "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang akan diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu"
Sebagai orang percaya, tentu kita sudah menerima damai dari Yesus, entah berupa ketenangan jiwa maupun fisik. Namun kita tidak akan terus menikmati damai itu jika kita tidak mendasari hidup kita dengan iman. Padahal sesungguhnya kita dituntut untuk bisa menyaksikan damai itu di hadapan sesama. Oleh sebab itu mari kita terus mempercayai Tuhan dan mempercayakan hidup kita pada Tuhan.
Bersyukurlah atas damai yang diberikan Tuhan, tunjukkan aplikasinya di hadapan sesama. In God we trust
dikutip dari mana sorgawi
- Christ & Sylvia