Disiplin (2 Timotius 3:10-17) | |
Korea Selatan kini merupakan salah satu negara yang disegani di dunia, dan dipandang berhasil membangun bangsanya. Mereka berhasil mencapai prestasi demikian dengan menanamkan kultur bangsa yang amat positif, yakni kultur bangsa yang sangat disiplin, selalu bekerja keras, pantang menyerah, dan tidak mau kalah dari bangsa lain. Ya, disiplin menjadi kunci keberhasilan bangsa Korea. Kata disiplin sendiri berasal dari bahasa Latin, disciplina, yang berarti petunjuk; pengajaran; pendidikan. Dalam Oxford Dictionary, kata discipline berarti pelatihan—terutama atas akal budi dan kepribadian—demi menghasilkan kemampuan menguasai diri, juga kebiasaan untuk taat. Intinya ada pada pembentukan akal budi yang mendarah daging, yang melahirkan karakter yang taat berdasarkan kemauan hati, bukan sekadar karena takut terhadap hukuman. Demikian pula sosok muda Timotius yang mempunyai kepribadian positif. Kepribadiannya tersebut merupakan hasil latihan kedisiplinan yang dilakukan Paulus. Paulus telah banyak memberinya kesempatan juga petunjuk, mengajar dan mendidiknya, selagi Timotius masih muda. Timotius selalu diingatkan untuk tetap berpegang pada kebenaran yang telah ia terima dan yakini (ayat 14). Belajar dari Timotius, baiklah kita juga menertibkan dan membiasakan diri untuk melakukan disiplin-disiplin rohani dengan kesadaran dan kerelaan. Baik doa pribadi, persekutuan dengan saudara seiman, maupun pembacaan dan perenungan firman. Sehingga, kita dapat disebut disciple of Jesus (murid Yesus), yang selalu mendengarkan pengajaran-Nya dan meneladani-Nya MENJADI MURID YANG DISIPLIN BAGI YESUS ADALAH TUGAS YANG MESTI DIJALANI SEUMUR HIDUP | |
Sumber: www.renunganharian.net - Eddy Nugroho - Christ & Sylvia |
Sekedar berbagi pengalaman hidup seputar iman terhadap Yesus Kristus menurut ajaran agama Katolik