Kamis, 24 Februari 2011

Jumat 25 Februari 2011: Mewaspadai jebakan rutinitas

Mewaspadai jebakan rutinitas (Roma 12:11)



Saat kampanye pemilihan presiden AS tahun 2008 lalu, Barack Obama mengusung tema "Change" atau perubahan dlm setiap kampanye nya. Resep itu terbukti ampuh, Obama terpilih menjadi presiden AS ke-44. Namun menjelang 2 tahun pemerintahannya, hampir tidak ada kebijakan luar biasa yg Obama lakukan. Kepadatan jadwal tugas kenegaraan telah menyita hampir seluruh waktunya. Hampir-hampir tidak ada waktu lagi untuk melakukan perubahan seperti yg ia janjikan. Rutinitas telah merampas waktunya untuk bisa merealisasikan janji kampanye nya dulu.

Org yg br berobat biasanya mengalami kasih mula2. Ia bersemangat mengikuti seluruh acara ibadah yg diadakan. Kepada semua org, ia bersaksi tentang Yesus. Jam doanya banyak, saat teduh nya rutin, dan ia tekun membaca Alkitab. Namun karena tidak waspada, ia terjebak di dalam lubang yang bernama rutinitas. Ibadahnya telah berubah menjadi sebuah kewajiban biasa.

Rutinitas adalah musuh tersembunyi yang sering tidak kita sadari keberadaannya. Bila tidak segera disadari, rutinitas akan membawa dampak negatif, yaitu membuat org kehilangan gairah atau semangat dlm melakukan pekerjaannya serta membuat org lupa bertumbuh. Mereka merasa telah mengerjakan banyak hal, padahal yg dikerjakan baru tugas pokok saja. Sementara yg bersifat pertumbuhan dan perubahan tak tersentuh.

Demikian juga halnya dlm hal kerohanian. Ibadah yg dilakukan semata-mata karena rutinitas akan membuat iman seseorang tidak bertumbuh. Ibadah yang tidak dilakukan dengan hati atau hanya bersifat kewajiban tidak akan membuat iman seseorang bertumbuh. Imannya suam2 kuku dan Tuhan tidak berkenan kepada orang seperti ini. (Why 3:15-16).

Cara mengatasi jebakan rutinitas adalah: pertama, miliki visi. Visi akan membantu seseorang untuk menemukan tujuan hidupnya. Visi pula yg akan menyadarkan kita bahwa masi banyak hal yg harus dikerjakan. Kedua, jgn cepat puas. Miliki mental yang mau terus bertumbuh. Ketiga, hidup karib dengan Tuhan. Org yang dekat dengan Tuhan mendapat semangat baru setiap hari. (Yes 40:31)

Rutinitas pekerjaan atau pelayanan jgn sampai membuat kita kehilangan gairah sehingga terjebak untuk menjalaninya sebagai kewajiban belaka. Banyak orang di awal2 bersemangat melayani Tuhan, namun ditengah jalan mulai "kehabisan bensin" alias muali kendor semangatnya, dan akhirnya mundur teratur, hingga hilang tak berbekas. Yang Tuhan inginkan ialah kerajinan kita tidak berubah menjadi kendor, roh kita terus menyala2 untuk melayani Dia (Rm 12:11). Kita harus bertahan hingga garis akhir. Dengan tetap memelihara api Roh supaya tetap menyala, mari terus bergairah melayani Tuhan sambil mempersiapkan diri menyongsong kedatanganNya yg kedua kali.

-Christ & Sylvia