Minggu, 08 April 2012

We are back! Happy Easter!

Christus Resurrexit! Resurrexit Vere!
(Kristus telah bangkit, sungguh Dia bangkit)



Pertama-tama kami mengucapkan Selamat hari raya Paskah! Sungguh kita bersuka cita karena Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat yang sudah memberikan nyawa-Nya bagi kita, sudah mengalahkan maut dan bangkit dengan mulia.

Posting ini merupakan sebuah awal baru dari blog ini, jika sebelumnya kami hanya sekedar membagi renungan harian, sekarang ini kami akan lebih menitikberatkan pada hal-hal diluar itu (seperti yang diketahui, kita dapat mengakses renungan setiap hari dari aneka website lain, misalnya renungan harian).

Pada post kali ini, kami akan berbagi soal masa pra-Paskah dan pekan suci, termasuk di dalamnya adalah Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah)

Tri Hari Suci merupakan puncak dari perayaan Paskah. Sebelumnya, kita memasuki masa pra-Paskah yang dimulai dari hari Rabu Abu. Pada masa pra-Paskah, kita diajak untuk bertobat, berpantang dan berpuasa sebagai tanda kita sungguh menyesal atas segala dosa-dosa kita, dan memohon pengampunan dari Allah sendiri untuk kemudian memperbaiki diri. Masa pra-Paskah ini berlangsung selama 40 hari sebagai persiapan kita menyambut pekan suci

Tentu kita tahu di Alkitab, orang Yahudi pada jaman itu juga sudah mengenal perayaan Paskah. Namun, pada masa itu, perayaan Paskah merupakan peringatan pembebasan mereka dari Mesir, di mana Allah sendiri menuntun mereka keluar dari perbudakan menuju tanah terjanji. Oleh Tuhan Yesus, peristiwa Paskah diperbaharui dengan peringatan akan sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya sendiri.

Rabu Abu
Rabu Abu mengawali masa pra-Paskah, dimana kita diingatkan, bahwa manusia berasal dari abu dan akan kembali menjadi abu. Hendaklah kita tidak bermegah diri di atas segala yang kita raih di dunia ini, karena semuanya merupakan karunia dari Tuhan sendiri. Pada hari ini, umat Katolik diwajibkan berpantang dan berpuasa. Puasa wajib pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, sementara pantang wajib pada hari Rabu Abu dan setiap jumat hingga Jumat Agung.

Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh

Berpantang maksudnya kita menahan diri terhadap sesuatu yang biasa kita jalani dengan senang hati/bersifat hiburan (umumnya, kita berpantang tidak makan daging selama sehari penuh, rokok, hiburan, dll). Sementara pengertian puasa pada tradisi Katolik sekarang ini adalah "makan kenyang satu kali dalam satu hari", walaupun tentu juga diperkenankan jika ingin berpuasa penuh seperti saudara kita yang Muslim. Tapi yang terpenting, selain berpantang dan berpuasa, hendaknya kita juga beramal kasih pada sesama dan jangan pula kita sengaja memperlihatkan raut muka muram supaya diketahui orang kalau kita sedang berpuasa.

Dalam kotbah di bukit, Yesus bersabda tentang puasa:

“Apabila kamu berpuasa,
Janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi apabila engkau berpuasa,
minyakilah kepalamu
Dan cucilah mukamu
Supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa


Melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”



Kita ke gereja dan menerima urapan abu dan komuni kudus.
Rabu Abu jatuh pada tanggal-tanggal berikut di tahun-tahun mendatang:

* 2013 - 13 Februari
* 2014 - 5 Maret
* 2015 - 18 Februari
* 2016 - 10 Februari
* 2017 - 1 Maret
* 2018 - 14 Februari
* 2019 - 6 Maret

Minggu Palma
Sebagai awal dari pekan suci. Pada hari ini kita memperingati Tuhan Yesus disambut di kota Yerusalem sebagai Raja. Yesus menaiki keledai muda dan orang-orang memberikan daun palma di jalan yang dilewati Yesus. Biasanya kita merayakan dengan mengikuti misa kudus sambil membawa daun palma yang kemudian diperciki dan diberkati oleh Imam.

Kamis Putih
Kamis Putih merupakan perayaan perjamuan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, di mana pada perjamuan ini, Yesus memecah-mecahkan roti dan memberikan anggur namun tidak seperti tradisi Paskah orang Yahudi. Di sini Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri untuk murid-murid-Nya demi penebusan dosa. Tuhan Yesus pun secara jelas meminta kita untuk mengenang peristiwa ini ("Kenangkanlah Aku dengan merayakan peristiwa ini).

Ritual Perjamuan Malam ini diperingati diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa Kamis Putih, Imam juga mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya. Di sini Yesus memberi teladan pada kita pentingnya saling melayani dan mengasihi sesama.

Pada misa terakhir Kamis Putih, biasanya umat diajak untuk tuguran. Di mana ritual tuguran adalah berjaga-jaga (sama seperti ajakan Tuhan Yesus pada murid-Nya untuk berjaga-jaga di taman Getsemani sebelum penangkapan-Nya). Tuguran biasa berlangsung 1 jam hingga pukul 12.00 tengah malam. Dan ada beberapa yang berjaga hingga pagi secara bergantian.

Perayaan Kamis Putih pada tahun-tahun mendatang:

2013: 28 Maret
2014: 17 April
2015: 2 April
2016: 24 Maret
2017: 13 April
2018: 29 Maret
2019: 21 Maret
2020: 9 April

Jumat Agung

Jumat Agung merupakan hari peringatan sengasara dan wafat Tuhan Yesus. Kita mengetahui bahwa Tuhan Yesus digiring ke pengadilan, dijatuhi hukuman mati (disalibkan), dan Tuhan Yesus disuruh membawa salib-Nya ke Golgota diiringi cambukan, hinaan, diludahi, diolok-olok, pakaian dan jubah-Nya diambil orang-orang. Pada hari ini kita diajak untuk mengingat, merenungkan apa yang Tuhan Yesus lakukan demi kita. Dia rela menderita hingga menerima ratusan cambukan, siksaan, bahkan dipaku di kayu salib. Dia tetap diam ketika seluruh orang menghujat dan menghina Dia. Padahal dosa kitalah yang ditanggung-Nya

Yesus Kristus adalah Tuhan, Putra Bapa, dan hanya masalah kecil bagi-Nya jika Dia hendak melenyapkan seluruh orang yang menyalibkan-Nya. Yesus Kristus yang mengambil rupa manusia, juga memiliki sisi manusia yang bisa merasakan takut (peluh-Nya menjadi darah saat di taman Getsemani). Namun Kristus sungguh menjalankan semua-Nya demi kita dan menuruti kehendak Bapa di surga.

Hendaknya kita sungguh menyadari bahwa Allah sendiri rindu untuk menyelamatkan umat manusia. Allah itu maha adil, tetapi juga maha kasih dan maha rahim. Itulah yang mesti kita ingat sebagai umat Kristiani. Tidak akan ada penebusan dosa oleh Tuhan Yesus apabila Allah itu kejam.

Minggu Paskah

Mungkin sebagian dari kita menganggap, hari terpenting adalah hari Natal. Justru sebenarnya hari Paskah inilah yang terpenting bagi umat Kristiani. Apabila Kristus tidak bangkit, sia-sialah iman kita (1 Kor 15:14). Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristiani hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.